Adinda..
Jika akar – akar persamaan kuadrat.. x1 dan x2..
Maka x1 adalah diriku.. dan engkaulah x2 nya..
Tanpa dirimu, hatiku bagaikan himpunan kosong..
Saat kau hadir di depanku, sinus kosinus hatiku pun bergetar..
Membelah hatiku..
Saat kau jauh hatiku gelisah.. seakan..
Kita pun jauh sejauh titik tak hingga..
Membuatku ingin selalu dekat.. dekat.. dan terus dekat..
Bersama dengan dirimu.. bagaikan garis yang sejajar..
Entah dengan modus apa ku jelaskan ini semua..
Modus ponens kah.. tollens.. atau.. silogisme kah..
Untuk memecahkan logika hatimu..
Dan membuat diagonal – diagonal ruang hatimu..
Bersentuhan dengan diagonal – diagonal bidang hatiku..
Tapi itu semua, cumalah sebuah garis khayal dalam benak pikiranku..
Karena daerah grafik fungsi cinta terbatasi oleh titik agama..
Ooo.. Ku harus menyimpan semuanya dalam kotak impianku..
Ku harus terus jalani hidup ini dalam barisan aritmatika ku..
Adinda..
Akankankah kau mau menungguku..
Hingga ku siap menjadikanmu sebagai daerah bagian hidupku..
Tapi… akankah peluang itu ku dapatkan..
Akankah waktu memihak kepadaku..
Jawabannya..
Allah lah yang mengatur semua grafik dan tabel kehidupanku..
Dan kini ku hanya dapat berusaha dan terus berdoa..
Ya Allah.. kalau dia memang jodohku..
Jadikanlah ia sebagai volume ruang kehidupanku..
Aamiin..
Kamis, 29 Maret 2012
Puisi Matematika
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Blog Archive
Diberdayakan oleh Blogger.
1 komentar:
Puisi, Nasehat matematika emang muntap, izin share ya....
Posting Komentar